Rabu, 16 November 2011

Masa-masa Jenuh Pemberdayaan

Mampukah mempertahankan tingginya tingkat partisipasi masyarakat ?, itulah pertanyaan yang selalu mengiang dalam benak sanubari hati ini. bagaimana tidak semakin hari terlihat penurunan partisipasi dimana-mana, yang memberi sinyalemen bahwa ada sesuatu yang tidak tepat sedang berlangsung. lalu bagaimana kita bisa melihat apa hal yang maksud tersebut, secara kasat mata pelaksanaan program pemberdayaan saat ini tak ubahnya melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada beberapa tahun yang lalu diimana masyarakat sudah begitu lekat dan paham dengan pola dan alur pemberdayaan sehingga dengan sendirinya masayarkat sudah bisa menebak bakal kemana arah dan kebijakan yang akan dilaksanakan didesa, justru disini mulai tumbuhnya bibit2 penurunan partisipasi, dimana banyak masyarakat yang kemudian mencoba menggunakan pemahamannya untuk membuat efektifitas dan efisiensi pola pelaksanaan disesuaikan dengan keinginan mereka bukan disesuaikan dengan keinginan program,hal ini terlihat dan tergambar jelas dari setiap musyawarah dimana selalu dihadiri dan didominasi oleh orang-orang yang itu-itu saja dan hasil keputusan musayawarahnya selalu berusaha  untuk memenuhi kepentingan kelompok tertentu sehingga ini memicu masyaraat enggan untuk untuk menghadiri musyawarah, bahkan untuk memenuhi kuota peserta yang hadir mesti mencari-cari orang demi terpenuhinya lembar demi lembar absen yang akan menjadi dokumen yang akan digunakan menjadi ssalah satu output musyawarah.

Inilah sekelumit gambaran tengah menurunnya partisipasi yang terjadi dimasyarakat kita. bukan karena program yang tidak jalan, bukan karena sanksi lokal yang kurang tegas dan bukan bukan karena faktor lainnya, tapi memang memang masa jenuh tengah menghinnggapi masyarakat kita, maka maritetap semangat bergandengan tangan beertahhan dalam badai kejenuhan semoga kita semua tetap istiqomah. semoga.