Selasa, 03 Mei 2016

Road to Majalengka (UPK Sindang) part. 2

Road To Majalengka   (UPK Sindang) Part. 2

Setelah  memastikan arah mana yang akan ditempuh, akhirnya kami berdua sepakat untuk mengambil arah menuju terminal Bus terdekat  meski beberapa kali dirayu oleh taksi bandara yang bersedia mengantar sampai kemana saja asal harganya cocok, namun  aku dan yusri tetep kekeh untuk naik bus dan ternyata keputusan ini salah.

Bukan pilihan transportasinya yang salah melainkan pilihan Terminalnya yang keliru, ini baru ku ketahui setelah mengobrol dengan supir taksi yang mengantar kami keterminal. Menurut pak supir diterminal Leuwi Panjang tidak ada bus yang jurusan ke Majalengka, disana yang ada Bus jurusan cianjur, bogor  dan Jakarta, sementara kalau untuk jurusan majalengka sampai arah Jawa tengah Terminal Busnya adalah Cicaheum. Kemudian pak sopir beberapa kali menanyakan apakah akan dilanjutkan keterminal Leuwi Panjang atau balik arah ke terminal Cicaheum sembari mencari tempat ngetem mobil buhe jurusan majalengka.

Kulihat waktu masih menunjukan jam 12.30 wib, namun buhe yang dicari tidak terlihat ditempat biasa ngetem, sehingga kamipun memutuskan untuk ke Terminal Cicaheum karena jaraknya cukup jauh selain itu ongkosnya lebih mahal 2 kali lipat, sesampainya didepan terminal sudah ada bus yang akan berangkat menuju  majalengka, maka pak sopir taksi dengan sigap memberi kode agar bus behenti.

Satu hal yang membuatku nyaman naik bus adalah ketika  duduk dibangku disebelahnya ada penumpang cewek yang manis, begitulah yang kurasakan saat itu. Artinya  perjalanan panjang dari Bandung menuju Majalengka yang diperkirakan memakan waktu 3 jam (kata mbah google map) bakalan terasa sebentar (maklumlah ada cewek disebelahnya sich,, hehe). Setelah bus berjalan sejenak ku terdiam sembari berpikir kira-kira percakapan apa yang pas untuk membuka obrolan dengan gadis disebelah, selang beberapa waktu akhirnya kucoba bertanya kemana tujunannya sebagai basa basi saja, eh ternyata anaknya sopan banget dengan senyumnya yang manis dia menjawab “mau pulang ke Sumedang  mas”. Setelah itu obrolan ringanpun mengalir seputar kegiatannya dibandung yang ternyata masih kuliah sampai ngobrolin tentang macet dan lain sebagainya, sampai tidak terasa ternyata sudah 3 jam perjalanan akan tetapi bus belum nyampe juga ke Majalengka.

Karena asyik ngobrol sampai lupa kalau dari tadi pagi perutku belum terisi apapun selain  secangkir kopi dibandara Pekanbaru, rasa melilit diperut mulai melanda terkadang ku ingin membeli makanan yang dijajakan oleh pedagang yang sesekali naik keatas bus, namun karena kebanyakan yang ditawarkan adalah makanan yang asing bagiku sehingga ku urungkan niatku untuk membelinya, takut nanti tidak cocok diperut malah bisa berabeh. Barulah pada saat ada penjual tahu sumedang menawarkan, aku ikutan membeli seperti penumpang lainnya, dan ternyata benar aja rasanya agak kurang pas diperutku. Bukannya rasa laparku hilang malah makin melilit, alhasil aku harus menunggu sampai bus berhenti sejenak untuk memberi kesempatan kepada penumpang untuk ke toilet, kulihat yusri membeli roti dan air minum mineral untuk mengganjal perut sementara sampai menjelang makan sore (karena kulihat waktu sudah menunjukan jam 15.30 wib).


Selama perjalanan dari Bandung menuju Majalengka  tak terhitung berapa kali menghubungi kang Ima (izzy frizzy pratama) dan bang Nurmat Jou (programmer Aplikasi dari gorontalo yang sedang melatih di Majalengka) untuk memastikan posisi kami berada. Setelah lebih dari 5 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Majalengka tepatnya di Perempatan Raja Galuh, sembari menunggu jemputan dari kang  Ima dating,  kami melihat ada kedai nasi didekat perempatan dan tanpa malu langsung saja kami memesan makanan  yang kelihatannya sangat menggoda dengan porsi jumbo(maklumlah sudah kelewat lapar). Namun sungguh diluar dugaan makanan yang terlihat begitu menggoda ternyata…….  (bersambung)



Senin, 02 Mei 2016

Road to Majalengka (UPK Sindang) part. 1

Road to Majalengka (UPK Sindang) part. 1

Disela kesibukan kegiatan perguliran dan pembinaan kelompok yang semakin hari semakin bertumbuh, ku bulatkan tekad untuk berkunjung ke sebuah UPK yang telah menerapkan sistem aplikasi laporan keuangan yang berbasis single entry, kebetulan ketua UPK nya sudah kenal lama didunia maya sehingga tidak terlalu sulit untuk berkomunikasi dan kemudian bersepakat menentukan waktu keberangkatan ke UPK SINDANG Kabupaten Majalengka Propinsi Jawa Barat.

Pada awalnya ku berangkat sendiri namun setelah ku coba hubungi pada beberapa teman pengurus UPK kabupaten lain ternyata ada yang berminat untuk ikut serta, sehingga akhirnya kami berdua berangkat dari Riau menuju Jawa Barat dengan bekal informasi tempat yang akan dikunjungi hanya melalui media sosial Facebook. Kunjungan ini sebetulnya hanyalah untuk belajar Aplikasi Keungan UPK atau  sebut saja SIM UPK (Sistem Informasi Manajemen UPK) yang memang dibutuhkan seiring dengan semakin majunya tehnologi informatika sehingga dapat memudahkan proses pencatatan dan meningkatkan kinerja dan profesionalitas pengurus. 

setelah bersepakat dengan temanku Yusril (ketua UPK Di Kabupaten Kepulauan Meranti) akhirnya kami memutuskan untuk berangkat pada tanggal 15 April. Ku pilih Tiket Pesawat pekanbaru - bandung melalui aplikasi Paytren (kebetulan ku sudah daftar jadi membernya) kubeli tiket Cittilink untuk penerbangan pagi  langsung ke bandung tanpa transit.

Saat keberangkatan pun tiba, mengingat jarak untuk menuju bandara  memakan waktu kurang lebih 3 jam maka aku berangkat pada kamis malam sekitar jam 23.00 Wib dengan diantar oleh Agus salah seorang anggota kelembagaan yang sangat aktif membantu kegiatan UPK, setelah sepanjang perjalanan diguyur hujan yang sangat lebat akhirnya sampai di pekan baru dini hari sekitar Pukul 02.30 Wib. setelah menginap dirumah Bu De nya Agus, pukul 06.00 Wib akhirnya berangkat menuju bandara SSK II Pekan Baru, sebelumnya ku hubungi Yusril untuk memastikan agar sampai bandara tidak telat. setelah menunggu beberapa waktu dibandara kulihat Yusril datang naik taksi, kemudian kami bergegas masuk untuk porses chek in dan sambil menunggu pesawatnya datang ku luangkan waktu sejenak untuk minum kopi mengingat tadi pagi belum sempat sarapan.

Akhirnya kami naik pesawat tepat jam 9.25 seperti tertera di tiket yang kami pegang, ternyata cuaca pagi cukup berawan sehingga beberapa kali pesawat agak bergoncang saat melewatinya, sesaat kemudian ku sudah tidak  ingat lagi  karena mata mulai mengantuk maklumlah semalam tidurnya agak kurang. setelah satu jam lebih tertidur ku terbangun oleh suara pilot  yang mengatakan bahwa pesawat akan segera mendarat di Bandara Husen Sastranegara tak selang berapa lama pesawatpun  mendarat dengan smooth dan mulus. 

Setelah keluar pintu bandara mulailah petuanlangan ini berawal, pertama coba hubungi kang Ima ketua UPK Sindang  untuk menanyakan arah dari bandung ke majalengka, cukup lama untuk memastikan arah mana yang akan ditempuh sebelum akhirnya memilih keputusan yang ternyata salah karena... bersambung